Nabi s.a.w. bersabda,"Apabila lalat jatuh di dalam bejana salah seorang kamu, maka tenggelamkanlah. Sesungguhnya di salah satu sayapnya terdapat penyakit dan yang lain ubat"
Berdasarkan hadith Nabi s.a.w. ini, ilmuan eropah telah melakukan kajian terhadap lalat. Pada tahun 1871, dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang profesor dari Jerman yang bernama Berifald dari Universiti Haal di Jerman. Ia menemukan bahawa lalat membawa sesuatu yang halus dari sejenis jamur yang dinamakan dengan Ambuzamuski dari kelompok Antarmufatrali. Jamur ini hidup di lapisan kelenjar yang berada di dalam tubuh lalat dalam bentuk ragi yang bulat, kemudian berbentuk persegi yang panjang. Jamur ini keluar dari dalam tubuh lalat melalui pernafasan atau kotoran. Hal ini, seperti rangkaian reproduksi pada jamur. Benih-benih jamur ini berkumpul di dalam kelenjar, sehingga memebentuk sesuatu kekuatan yang tertentu yang mungkin kelenjar ini dapat meledak dan benih-benih jamur keluar. ini kerana ada dorongan keluar, jarak jamur dari kelenjar tersebut boleh mencapai 3cm. Hal ini kerana ada ledakan dan dorongan dalam bentuk percikan.
Sering ditemukan di sekitar lalat yang mati atau tempat yang ditinggalkannya terdapat benih-benih jamur. Pusat sel yang berbentuk persegi panjang, tempat keluarnya benih-benih jamur berada di sekitar bahagian tubuh terakhir lalat. Bahagian terakhir ini biasanya akan terangkat, hal ini untuk menjaga keseimbangan anggota tubuhnya dan mempersiapkan untuk terbang. Ledakan - sebagaimana yang disebutkan - berlaku setelah ada dorongan yang mengalir di dalam sel yang berbentuk persegi panjang hingga membentuk kekuatan yang tertentu. Ini, kadangkala menjadi sebab adanya setitik tambahan yang berada di sekitar sel persegi empat. Ketika berlakunya ledakan, keluarlah cairan dan benih-benih yang merupakan bahagian dari sa'itubalazim dari golongan jamur sebagaimana yang dikatakan oleh Prof. Langreun salah seorang ilmuan tentang ilmu jamur pada tahun 1945.
Pada tahun 1947 telah dapat ditemukan anti bakteria, hal ini diusahakan oleh Araistein dan Cork dari Inggeris dan Roliyus dari Swis. Mereka menamakan jamur dengan Jafasin, jamur ini termasuk jamur yang telah disebutkan di atas. Jamur hidup di dalam tubuh lalat. Jamur ini merupakan anti bakteria yang dapat membunuh bermacam-macam virus. Di antaranya virus yang dapat menyebabkan penyakit pada tubuh manusia dan virus yang menyebabkan penyakit perut dan typhus.
Pada tahun 1947, Barban, Corstis, Haimuj, Jafires, Pakwajan dari Inggeris telah menemukan anti bakteria yang dinamakan dengan Caloririnsin dari jamur yang hidup di dalam tubuh lalat. Anti bakteria ini dapat membunuh virus-virus yang dapat menyebabkan penyakit pada tubuh manusia dan virus yang menyebabkan penyakit perut dan typhus.(Al-Fiqh Al-Wadhih)
Kesimpulannya, apabila lalat yang jatuh ke dalam minuman, wajib ditenggelamkan. Semua ini dilakukan agar bakteria yang dapat mengganggu kesihatan tubuh manusia dapat disembuhkan keran adi salah satu sayap lalat terdapat bakteria yang membahayakan tubuh manusia dan satu sayapnya lagi terdapat ubat yang dapat membunuh bakteria. Sesungguhnya, Nabi s.a.w. telah mengajar umatnya sejak awal lagi. Ilmuan eropah baru sahaja menemui perkara ini. Apa-apa yang disabdakan oleh Nabi s.a.w. adalah wahyu daripada ALLAH S.W.T.. Sesungguhnya dunia ini milik ALLAH S.W.T. dan DIA lebih mengetahui tentang kehidupan ini.
No comments:
Post a Comment